Klasifikasi Ciri-ciri Protista
Menyerupai Hewan [Protozoa]-
Kata protozoa berasal dari bahasa Yunani, yakni proto
yang berarti pertama dan zoa yang berarti hewan. Protozoa merupakan protista
yang mirip hewan. Kebanyakan protozoa tidak berbahaya bagi manusia, tetapi
beberapa jenis bersifat patogen. Protozoa
merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti
(eukariota). Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300
mikron. Bagaimanakah ciri-ciri dan klasifikasi protozoa ?
1. Ciri-ciri Protozoa
Protozoa merupakan organisme
bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota). Protozoa berukuran
mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat
bervariasi ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat
bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu
cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun ada juga yang tidak memiliki alat
gerak. Protista menyerupai hewan meliputi kelompok Protozoa. Protozoa merupakan
Protista eukariotik, bersel tunggal, mempunyai kemampuan bergerak pada
tingkatan tertentu dalam daur hidupnya, serta tidak mempunyai dinding sel.
Habitat Protozoa adalah di perairan sebagai zooplankton dan di tempat-tempat
yang lembab. Kebanyakan Protozoa bersifat heterotrof, makanannya dicerna dalam
vakuola makanan yang mengandung enzim pencernaan. Saat ini telah dikenal lebih dari 65.000 jenis,
hampir setengahnya telah berupa fosil. Sekitar 10.000 di antaranya merupakan
parasit. Ukuran dan bentuk Protozoa beragam, beberapa jenis bersifat polimorfik
(bentuknya berbeda pada tingkatan yang berbeda dalam daur hidupnya). Protozoa
mikroskopis panjangnya hanya sekitar 10 mikrometer, sedangkan Protozoa yang
besar mencapai panjang 2 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Sel
Protozoa dibungkus oleh membran sitoplasma tanpa adanya dinding sel. Umumnya
nukleus berjumlah satu, namun banyak ditemukan Protozoa yang multinukleat
hampir di sepanjang siklus hidupnya. Pada Ciliata terdapat nukleus yang
berukuran besar (makronukleus) yang mengendalikan metabolisme dan pertumbuhan
dan nukleus berukuran kecil (mikronukleus) yang berperan dalam reproduksi.
Sitoplasma mengandung granula glikogen, bermacam-macam minyak, dan vakuola.
Selain vakuola makanan, beberapa jenis mempunyai vakuola kontraktil untuk
mengeluarkan kelebihan air. Beberapa jenis mempunyai lapisan ektoplasma yang
dapat membentuk butir-butir pasir yang terikat pada zat kitin, kalsium
karbonat, dan silika. Sebagian besar Protozoa hidup bebas di air tawar dan laut
sebagai komponen biotik. Protozoa mendapatkan makanan dengan cara mengabsorpsi
molekul organik, yang terjadi secara intrasel. Beberapa jenis Protozoa hidup
sebagai parasit pada hewan dan manusia. Beberapa protozoa ada yang bersifat
holozoik. Sementara yang lainnya bersifat holofitik dan saprozoik. Holozoik
artinya memakan organisme yang berukuran lebih kecil daripada ukuran tubuhnya.
Holofitik artinya mampu menghasilkan makanan sendiri melalui proses
fotosintesis. Adapun saprozoik artinya memakan organisme mati yang telah
membusuk.
2. Reproduksi Protozoa
Protozoa sebagian besar
melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Sebagian lagi
Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel
gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan
penyatuan inti vegetatif disebut konjugasi.
3. Klasifikasi Protozoa
Menurut Campbell (1998: 524),
Protozoa merupakan hewan yang terdiri atas enam phylum. Keenam phylum tersebut
adalah Rhizopoda (Sarcodina), Actinopoda (Heliozoa dan Radiozoa), Foraminifera,
Apicomple a (Sporozoa), oomastigophora (Zooflagellata), dan Ciliophora
(Ciliata).
Tabel
3.2 Perbandingan Protista Mirip Hewan
Filum
|
Ciri
Umum
|
Contoh
Spesies
|
Zoomastigophora
|
Zooflagellata,
menggunakan flagel untuk bergerak dan memangsa, umumnya uniseluler, beberapa
berkoloni
|
Triconympha
sp. dan Trypanasoma
sp.
|
Rhizopoda
|
Pseudopodia
untuk bergerak dan memangsa
|
Amoeba
proteus
|
Actinopoda
|
Memangsa
dengan axopodia (pseudopodia yang runcing
|
Helizoa
dan
|
Apicomplexa
|
dan
menyebar), memiliki rangka silika
|
Radiozoa
|
Ciliophora
|
Cilia
digunakan untuk bergerak dan memangsa, umumnya
|
Stylonychia
sp.,
|
Foraminifera
|
uniseluler,
beberapa sesil dan berkoloni
|
Paramaecium
sp.
|
Berdasarkan alat geraknya,
digolongkan atas;
- Mastigophora atau Flagellata, bergerak menggunakan bulu cambuk (Flagela) contohnya Trypanosoma gambiense.
- Sarcodina atau Rhizopoda, bergerak menggunakan kaki semu (pseudopodia), contohnya Amoeba proteus.
- Ciliata atau Ciliophora, bergerak menggunakan bulu getar (silia), contoh: Paramaecium, Didinium, Stentor, Vorticella.
- Sporozoa, tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembang biak dengan spora, contohnya Plasmodium.
5.
6.
7.
8. Protista Mirip Tumbuhan-
9.
10. Anda
mungkin pernah melihat sejenis tumbuhan berupa lembaran berwarna hijau atau
kecokelatan yang menempel di karang, organisme tersebut adalah ganggang atau
disebut juga alga, yang merupakan anggota protista mirip tumbuhan. Bagaimanakah
ciri, struktur, perkembangbiakan, dan pengelompokan protista mirip tumbuhan?
11.
Protista mirip tumbuhan meliputi alga uniseluler
dan multiseluler sederhana. Fosil protista mirip tumbuhan (alga) yang pernah
ditemukan diperkirakan berasal dari zaman Precambrian 1,2–1,4 miliar tahun yang
lalu. Dengan demikian, tak dapat dipungkiri bahwa protista mirip tumbuhan (alga) telah ada sepanjang
zaman Paleozoic, yaitu sekitar 500 juta tahun yang lalu. Protista mirip
tumbuhan uniseluler sering disebut juga sebagai fitoplankton,
sedangkan Protista mirip tumbuhan multiselular sering disebut alga.
Protista mirip tumbuhan fotosintetik
ini tersebar secara luas di lautan dan danau-danau. Walaupun sebagian termasuk
organisme mikroskopik, protista mirip tumbuhan memiliki peran yang sangat
penting. protista mirip tumbuhan (Fitoplankton) di lautan menyumbangkan sekitar
70% dari semua aktivitas fotosintesis yang ada di muka bumi ini, yaitu menyerap
karbon dioksida, mengisi atmosfer dengan oksigen, dan menyokong siklus
kehidupan dalam jaring-jaring makanan dalam kehidupan air. Protista mirip
tumbuhan, dibagi menjadi 7 filum, yaitu Euglenophyta, Chrysophyta,
Bacillariophyta (Diatomae), Pyrrophyta (Dinoflagellata),
Rhodophyta, Phaeophyta, dan Chlorophyta.
12.
a. Ciri dan Struktur Tubuh Protista Mirip Tumbuhan
13. Protista mirip tumbuhan (Alga) memiliki
ciri struktur tubuh yang beraneka macam, terutama dalam hal ukuran tubuh. Ada
alga yang berukuran mikroskopis dan ada pula alga yang berukuran makroskopis.
Protista mirip tumbuhan (alga) dapat ditemukan di tempat-tempat lembap,
perairan tawar, dan laut. Ada alga yang uniselular dan ada pula yang
multiselular. Alga uniselular biasanya hidup sendiri (soliter) atau hidup
secara berkelompok (berkoloni). Protista mirip tumbuhan (Alga) uniselular yang
hidup soliter, antara lain Chlamydomonas dan Chlorella. Adapun contoh
alga yang hidup berkoloni, antara lain Volvox dan Pandorina. Sementara itu,
contoh alga multiselular yang berbentuk seperti benang adalah Spirogyra dan
ygnema; berbentuk lembaran, contohnya ulva, ucus, dan Gellidium; dan contoh
alga yang bentuknya menyerupai tumbuhan tinggi adalah Sargassum dan Macrocystis.
Perhatikan Gambar 3.15.
14.
15. Gambar
3.15 (a) Contoh alga yang uniselular berkoloni adalah Volvox .
(b) Contoh alga multiselular adalah Ulva.
16. Alga
memiliki beberapa ciri. Alga telah memiliki membran inti sehingga termasuk
eukariot. Ciri lainnya adalah alga memiliki kloroplas yang berfungsi menyerap
energi cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Selain klorofil, alga
memiliki zat warna lainnya, yakni zat warna kuning (karoten), zat warna biru
(fikosianin), zat warna merah (fikoeritrin), dan zat warna cokelat (fukosantin).
17. b.
Perkembangbiakan Alga (Protista Mirip Tumbuhan)
18. Bagaimanakah
dengan perkembangbiakan Protista mirip tumbuhan (alga)? Alga berkembang biak
secara aseksual dan secara seksual. Perkembangbiakan aseksual Protista mirip
tumbuhan terjadi melalui beberapa cara, di antaranya fragmentasi, membelah
diri, dan pembentukan spora kembara. Perkembangbiakan Protista mirip tumbuhan
secara fragmentasi terjadi pada alga yang
berbentuk lembaran dan benang. Sementara itu, perkembangbiakan Protista mirip
tumbuhan secara membelah diri umumnya terjadi pada alga uniselular. Adapun pada
perkembangbiakan dengan cara pembentukan spora kembara, akan dihasilkan spora
berflagela yang dapat berenang. Spora
tersebut dinamakan spora kembara ( oospora) karena dapat berenang dan
mengembara. Contoh alga yang melakukan perkembangbiakan dengan membentuk
zoospora adalah Chlamydomonas sp. Dapatkah Anda memberi contoh alga yang
berkembang biak melalui proses membelah diri dan fragmentasi?
19.
Perkembangbiakan generatif pada Protista mirip
tumbuhan (alga) dapat dilakukan dengan cara isogami, anisogami, oogami, dan
konjugasi. Isogami adalah peleburan dua sel kelamin yang bentuk dan ukurannya
sama. Oleh karena bentuk dan ukuran sel kelamin tersebut sama maka tidak dapat
dibedakan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Berbeda dengan
isogami, perkembangbiakan secara anisogami adalah peleburan antara dua sel
kelamin yang bentuknya sama, tetapi ukurannya berbeda. Biasanya, sel kelamin jantan berukuran lebih kecil
dibandingkan dengan sel kelamin betina. Adapun oogami adalah peleburan antara
dua sel kelamin yang bentuk dan ukurannya berbeda. Pada proses oogami dapat
dibedakan antara sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum).
Ovum berukuran lebih besar daripada sperma dan tidak berflagela. Konjugasi
adalah perkembangbiakan generatif yang merupakan peristiwa peleburan dua sel
kelamin yang sama ukuran dan bentuknya.
20.
Dengan
demikian, pada Protista mirip tumbuhan antara sel kelamin jantan dan sel
kelamin betina belum dapat dibedakan. Oleh karena itu, Protista mirip tumbuhan
sering dikatakan bahwa perkembangan konjugasi identik dengan perkembangbiakan
isogami. Contoh Protista mirip tumbuhan (alga) yang berkembang biak dengan cara
konjugasi adalah Spirogyra. Dapatkah Anda menyebutkan contoh Protista mirip
tumbuhan (alga) yang berkembang biak secara isogami, anisogami, dan oogami?
Ciri-ciri dan Klasifikasi Protista Mirip Jamur (Jamur
Lendir)-
21.
22.
Protista mirip jamur
disebut juga jamur lendir. Protista
ini dikatakan mirip jamur karena kemiripannya dalam hal morfologi dan sifatnya
yang saprofit. Perbedaannya dengan jamur terletak pada sifatnya. Pada jamur,
zigotnya tidak dapat bergerak (imotil) karena tidak memiliki flagela. Adapun
pada jamur lendir, zigotnya dapat bergerak (motil) karena memiliki flagel.
Protista mirip jamur terdiri atas tiga phylum, yakni Mycomycota Acrasiomycota,
dan Oomycota.
23. a.
Ciri-ciri dan Contoh Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodium)
24. Phylum myxomycota
disebut juga jamur lendir plasmodium. Beberapa species myxomycota
memiliki pigmen yang terang, biasanya berwarna kuning atau oranye. Akan tetapi,
jamur lendir ini tidak melakukan fotosintesis, semua anggota myxomycota
heterotrof. Contoh spesies Myxomycota adalah Physarium sp. (Gambar
3.1)
25.
26. Gambar 3.1Jamur dari Filum Myxomycota. (a) Physarium
merupakan salah satu contoh jamur lendir serta salah satu organisme
perintis. (b) Bentuk sporangium jamur lendir.
27.
Di dalam siklus hidup myxomycota,
terdapat kumpulan sel amoeboid yang disebut plasmodium. Plasmodium dapat tumbuh
dengan diameter mencapai beberapa sentimeter. Ketika makan, plasmodium menelan partikel-partikel makanan dengan cara
fagositosis. Plasmodium hidup di tempat-tempat yang lembap. Misalnya di tanah
yang lembap, batang pohon yang membusuk, atau dedaunan yang mulai membusuk.
Plasmodium akan membentangkan pseudopodianya untuk mengambil partikel-partikel
makanan di tempat hidupnya tersebut. Apabila habitat hidupnya sudah mulai
mengering atau tidak ada lagi tersisa makanan, pertumbuhan plasmodium akan
berhenti. Plasmodium akan kembali lagi ke tahap siklus hidupnya, yakni
reproduksi seksualnya (Gambar 3.12).
28.
29. Gambar
3.12Siklus hidup jamur lendir plasmodium.
30. b.
Ciri-ciri dan contoh Acrasiomycota (Jamur Lendir Selular)
31. Acrasiomycota
disebut juga jamur lendir selular. Bentuk satu sel Acrasiomycota merupakan
individu yang mandiri. Dalam siklus hidupnya Acrasiomycota, terutama ketika
masa reproduksi, jamur lendir selular memiliki tubuh buah. Tubuh buah
Acrasiomycota tersebut akan menghasilkan spora yang digunakan pada saat
reproduksi aseksual. Acrasiomycota berbeda dengan Myxomycota. Acrasiomycota
tetap mempertahankan identitasnya sebagai satu sel. Acrasiomycota merupakan
individu utuh yang dipisahkan oleh membran, terutama pada saat membentuk
agregat di salah satu tahap dalam siklus hidupnya. Acrasiomycota merupakan
organisme haploid, sedangkan pada Myxomycota didominasi oleh fase diploid.
Acrasiomycota memiliki tubuh buah yang berfungsi sebagai alat reproduksi
aseksual dan umumnya tidak memiliki fase berflagel (perhatikan Gambar 3.13).
32.
33. Gambar
3.13Dictyostelium merupakan contoh spesies dari phylum
Acrasiomycota.
34. c.
Ciri-ciri dan contoh Oomycota (Jamur Air)
35. Contoh
spesies dari phylum Oomycota adalah jamur air (water molds), karat putih (white
rusts), dan embun tepung (downy mildews). Oomycota memiliki arti telur jamur.
Hal tersebut didasarkan pada bentuk reproduksi seksual Oomycota. Bentuk sel telur lebih besar dibandingkan dengan
sperma. Dinding sel Oomycota tersusun atas selulosa. Pada siklus hidupnya
Oomycota, terutama pada tahap reproduksi, Oomycota menghasilkan spora yang berflagela.
Anggota dari kelompok Oomycota sebagian besar bereproduksi menghasilkan
oogonia. Beberapa Oomycota yang lainnya bereproduksi secara aseksual dengan zoospora. Pada saat
proses reproduksi, zoospora bergerak dengan berenang cepat. Peristiwa tersebut
terjadi di dalam air. Contoh jamur air adalah Saprolegnia. Untuk mengetahui
strukturnya, perhatikan Gambar 3.14.
36.
37. Gambar
3.14Saprolegnia adalah contoh jamur air yang hidup parasit di
dalam organisme lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar