Proses Terbentuknya Muka
Bumi (Endogen dan Eksogen)
– Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang
bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi pada
dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Tenaga endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen
mempunyai sifat membangun. Tenaga
eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi. Tenaga ini
mempunyai sifat merusak permukaan bumi.
Proses Alam Endogen
Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak ternyata berjalan-jalan dengan kecepatan beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan tersebut menyebabkan perubahan relief muka bumi. Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari inti bumi.
Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak ternyata berjalan-jalan dengan kecepatan beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan tersebut menyebabkan perubahan relief muka bumi. Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari inti bumi.
Perhatikanlah gambar lapisan
bumi dibawah ini.
Keterangan:
Keterangan:
- Lapisan Inti: cairan kental bersuhu di atas 4.500° C dan bertekanan tinggi, mengandung mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife).
- Lapisan Astenosfer: merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan Magnesium (disebut juga lapisan Sima).
- Lapisan Litosfer: merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi.
- Kerak Bumi: padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium dan Aluminium (disebut juga lapisan Sial).
Kita
telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas
mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera.
Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera
dan lempeng benua terletak di atas lapisan mantel. Kita juga telah belajar
bahwa lapisan mantel mendapat pemanasan terus-menerus dari lapisan Sima.
Pemanasan ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan arah vertikal
(konveksi) pada lapisan mantel. Akibatnya, arus konveksi ini menumbuk kulit
bumi yang terapung di atasnya.
Karena tumbukan lempeng
samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan menujam ke bawah. Padahal,
makin ke dalam suhu makin panas. Akibatnya, bagian kulit bumi yang padat
dan dingin yang menujam ke bawah akan meleleh dan berubah menjadi magma serta
mengeluarkan energi. Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan
magma dan tumpukan energi.
Penumpukan ini akan
menyebabkan terjadinya hal-hal berikut:
- Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme.
- Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.
- Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme.
Proses
Alam Eksogen
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah. Proses perubahan muka bumi dapat berlangsung secara mekanis, biologis, maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi.
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah. Proses perubahan muka bumi dapat berlangsung secara mekanis, biologis, maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi.
PROSES PERUBAHAN BENTUK
MUKA BUMI
Bumi tempat tinggal
kita, antara satu tempat dengan tempat yang lain tidaklah sama bentuk
kenampakan alamnya. Pada
umumnya bumi terdiri atas daratan dan lautan, luas lautan lebih besar daripada
luas daratan. Wilayah daratan dengan lautan masing-masing memiliki keanekaragam
bentuk yang berbeda-beda. Sebagai contoh, daratan memiliki banyak sekali
kenampakan alam misalnya, gurun, pegunungan, gunung, sungai, hutan, dan masih
banyak lagi. Kenampakan bentuk muka bumi baik di daratan maupun di lautan dari
waktu ke waktu akan mengalami perubahan bentuk. Lalu apa sebenarnya yang
dimaksud dengan bentuk muka bumi itu?
Pertanyaan ini mungkin akan memiliki banyak sekali jawaban dikarenakan banyak
sekali cara yang bisa digunakan untuk mendefinisikan bentuk muka
bumi. Mendefinisikan bentuk muka bumi akan lebih mudah apabila kita
melihat langsung kenampakan bentuk muka bumi yang ada.
Kenampakan permukaan bumi tidak rata/datar seperti permukaan sebuah meja, melainkan berelief-relief.Artinya permukaan bumi itu ada yang tinggi ataupun ada yang rendah bentuknya. Kenampakan permukaan bumi tersebut disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi.Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu tenaga endogen & tenaga eksogen.
Kenampakan permukaan bumi tidak rata/datar seperti permukaan sebuah meja, melainkan berelief-relief.Artinya permukaan bumi itu ada yang tinggi ataupun ada yang rendah bentuknya. Kenampakan permukaan bumi tersebut disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi.Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu tenaga endogen & tenaga eksogen.
Tenaga endogen adalah tenaga
yang berasal dari dalam bumi, sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yang
berasal dari luar bumi.Tenaga endogen meliputi gerak tektonik epirogenetik,
gerak tektonik orogenetik, vulkanisme, dan gempa bumi.Sedangkan tenaga eksogen
antara lain radiasi matahari, angin, air, gletser, dan organisme.Akibat adanya
tenaga tersebut permukaan bumi tidaklah sama ada yang berupa pegunungan,
dataran tinggi dan dataran rendah.Perbedaan tinggi rendah permukan bumi disebut relief.
Proses Alam Endogen
Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak ternyata berjalan-jalan dengan kecepatan beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan tersebut menyebabkan perubahan relief muka bumi. Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari inti bumi.
Perhatikanlah gambar lapisan bumi dibawah ini.
Keterangan:
Keterangan:
- Lapisan Inti: cairan kental bersuhu di atas 4.500° C dan bertekanan tinggi, mengandung mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife).
- Lapisan Astenosfer: merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan Magnesium (disebut juga lapisan Sima).
- Lapisan Litosfer: merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi.
- Kerak Bumi: padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium dan Aluminium (disebut juga lapisan Sial).
Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat,
dingin, dan terapung di atas mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar
samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua
disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas
lapisan mantel. Kita juga telah belajar bahwa lapisan mantel mendapat pemanasan
terus-menerus dari lapisan Sima. Pemanasan ini menyebabkan terjadinya gerakan
cairan dengan arah vertikal (konveksi) pada lapisan mantel. Akibatnya, arus
konveksi ini menumbuk kulit bumi yang terapung di atasnya.
Karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua,
salah satu lempeng akan menujam ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin
panas. Akibatnya, bagian kulit bumi yang padat dan dingin yang
menujam ke bawah akan meleleh dan berubah menjadi magma serta mengeluarkan
energi. Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma
dan tumpukan energi.
Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal
berikut:
- Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme.
- Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.
- Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme.
Tenaga
endogen terdiri dari :
1.
Tektonisme
2.
Vulkanisme
3.
Seisme (gempa bumi)
Tektonisme
Adalah
perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan tenaga endogen dengan arah
horisontal dan vertical.
A. Berdasarkan kecepatan gerak
dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan orogenesa
1. Epirogenesa
Adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara
horizontal maupun vertical akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi
yang terjadi sangat lambat serta meliputi wilayah yang sangat luas. Epirogenesa
dibagi menjadi dua yaitu
Epirogenesa positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut
seolah-olah mengalami kenaikan
Epirogenesa negatif yaitu gerak naiknya permukaan
bumi sehingga laut seolah-olah mengalami penurunan.
2. Orogenesa
Adalah gerakan pada lapisan
kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan
permukaan bumi yang terjadi sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit
seperti pembentukan deretan sirkum pasifik.
B. Proses Tektonisme Berdasarkan Bentuknya
1.Lipatan
Terjadi akibat tanaga endogen
yang mendatar dan bersifat liat ( plastis ) sehingga permukaan
bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat diatas disebut punggung lipatan
( antiklinal ) dan yang terlipat ke bawah disebut lembah lipatan ( sinklinal ).
Jenis-jenis lipatan
Lipatan tegak ( symmetrical folds ), terjadi karena pengaruh
tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
Lipatan miring ( asymmetrical fold ), terjadi karena arah tenaga
horizontal tidak sama
Lipatan menutup ( recumbent folds ), terjadi karena tenaga
tengensial saja yang bekerja.
Lipatan rebah (
overtuned folds ), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah
Sesar sungkup ( overthrust ), terjadi karena adanya pergerakan
pada sepanjang kerak bumi
2. Patahan
Terjadi karena tenada endogen
yang relative cepat, baik secara vertical maupun horizontal. Ada beberapa jenis
patahan yaitu :
Tanah naik ( horst ) yaitu
daratan yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya. Horst terjadi
akibat gerak tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah tau
lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
Tanah turun ( graben atau slenk ) yaitu kenampakan daratan yang
letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya. Graben terjadi karena tarikan dari dua arah yang
mengakibatkan kerak bumi turun.
Sesar yaitu patahan yang diakibatkan
oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang bergetar.
Blok mountain yaitu kumpulan
pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan. Blok mountain terjadi akibat
tenaga endogen yang berbentuk retakan-retakan di suatu daerah.
Akibat
dari patahan dan lipatan dapat membentuk keragam muka bumi antara lain :
1.Pegunungan adalah kumpulan dari gunung-gunung yang membentuk
permukaan bumi seolah-olah bergelombang.dengan lembah dan lekukan di antara
gunung-gunung tersebut. Contoh dua deretan pegunungan di Indonesia, yaitu :
Sirkum Pasifik, yang melalui
Sulawesi, Maluku, Papua dan Halmahera
Sirkum Mediterania yang
melalui Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Solor, Alor, Weter,
Damar, Nila, Seua, Manuk, Kepulauan Banda dan berakhir di Pulau Ambon
2. Dataran tinggi adalah daerah datar yang berada pada ketinggian di
atas 700m. Dataran
ini bisa terbentuk dari daratan rendah yang mengalami pengangkatan dengan
bentuk datar
3. Plato atau plateau adalah
permukaan bumi yang berupa dataran tinggi dengan bagian atas relative rata dan
telah mengalami erosi.
4. Depresi adalah bagian permukaan bumi yang mengalami
penurunan.Bentuk depresi yang memanjang disebut slenk, sedangkan
yang membulat disebut basin. Misalnya depresi Jawa Tengah.
5. Palung laut adalah bagian luar bumi yang terdapat di
dasar laut dengan kedalaman lebih dari 5000 meter. Bentuknya memanjang dan
sempit sebagai akibat dari proses penenggelaman terus-menerus. Seperti palung
laut Mindanau.
6. Lubuk laut adalah bagian luar bumi yang terdapat di dasar laut yang
membulat dengan kedalaman lebih dari 5000 meter. Misalnya Lubuk Laut Sulu.
7. Punggung laut adalah suatu bukit di dasar laut, sebagian dari punggung
laut ada juga yang muncul ke permukaan air laut. Seperti Punggung Laut Sibolga.
8. Ambang laut adalah pembatas pada dasar laut yang memisahkan dua laut
dalam. Misalnya Selat Gilbatar.
9. Shelf adalah bagian laut yang dalamnya kurang dari 200
meter. Misalnya Shelf Laut Jawa
Vulkanisme
Peristiwa yang berhubungan dengan
pembentukan gunung berapi & pergerakan magma dari dalam perut bumi ke
permukaan
Terdiri dari 2 macam :
1. Intrusi magma : Aktivitas
magma yang tidak sampai ke permukaan bumi. Akibatnya :
1.
Batolit, dapur magma yang luasnya lebih
dari 100 km2
2. Lakolit, magma yang menyusup diantara 2 lapisan batuan yang
menyebabkan lapisan batuan di atasnya
terangkay sehingga cembung, sedangkan alasnya rata
3.
Sill, lapisan magma tipis yang
menyusup di antara batuan lapisan, bentuknya pipih
4.
Intrusi korok (gang), magma yang menyusup menerobos
lapisan batuan
5.
Apofisis, semacam intrusi korok, namun
lebih kecil, merupakan cabang dari gang
6.
Diatrema, magma (batuan) yang mengisi
pipa letusan (pipa kawah)
2. Ekstrusi magma : Aktivitas magma yang
sampai ke permukaan bumi, menghasilkan gunung api menghasilkan erupsi.
Berdasarkan
dari bentuknya :
o Erupsi sentral : Gerakan magma yang keluar dari
sebuah saluran magma. Menghasilkan bermacam-macam bentuk gunung api yaitu :
1. Gunung api perisai : Erupsi
bersifat efusif, bahan yang dikeluarkan hanya berwujud cair. Hanya cembung sedikit halnya
perisai. Contoh : G. Kilauea, G. Maunaloa
2.
Gunung api maar : Erupsinya
bersifat eksplosif, bahan yang dikeluarkan relatif sedikit, karena sumber magma
dangkal & sempit. Berbentuk seperti cekungan dengan tanggul di sekitarnya.
Contoh : Danau kelakah di lereng gunung lamongan
3.
Gunung api strato : Akibat
erupsi yang bersifat campuran antara eksplosif dan efusif yang bergantian
secara terus-menerus
o Erupsi linier : Erupsi yang
terjadi pada lubang yang berbentuk celah memanjang. Contoh: Erupsi gunung api
laki di pulau Eslandia
o Erupsi areal : Erupsi yang
terjadi melalui lubang yang besar karena dapur magma letaknya dekat sekali ke
permukaan bumi.
Berdasarkan kekuatannya :
- Erupsi efusif : Proses erupsi gunung api yang
berupa ledakan lemah
- Erupsi eksplosif : Erupsi gunung api yang
berupa ledakan kuat
Faktor yang
dapat mempengaruhi tipe letusan gunung api :
o Derajat kekentalan magma
o Tekanan gas magnetik
o Kedalaman dapur magma
Jenis
tipe letusan gunung api :
o Tipe
hawaii : Lavanya cairan encer, tekanan gas dan dapur magmanya sangat
dangkal. Berbentuk perisai
o Tipe
stromboli : Lavanya cairan encer, tekanan gasnya sedang. Letusan terjadi
berupa semburan gas yang membawa magma dengan disertai bom dan lapili. Co : G.
Stromboli
o Tipe
merapi : Lavanya kental, sumber magma sangat dangkal, tekanannya gasnya
rendah
Penyebab
gunung api meletus : Tekanan di bawah tanah bertambah hingga memaksa magma naik
dan keluar melalui retakan pada permukaan bumi. Magma yang memancar melalui
permukaan bersama batu, debu, dan gas disebut lava
Tanda
gunung api akan meletus :
o Suhu
sekitar kawah naik
o Sumber
air banyak yang mengering
o Sering terjadi gempa vulkanik
o Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung
Menurut
wujudnya, material yang dikeluarkan oleh letusan gunung api :
o Padat (eflata) :
1.
Bom : Eflata yang berukuran
besar
2.
Lapili : Eflata dengan ukuran
kecil seperti kerikil
3.
Pasir
vulkanik :
Eflata sebesar batuan pasir
4. Abu vulkanik : Eflata halus berupa debu yang dapat terbang
sampai ratusan km
5. Batu apung : Batuan porous (berongga)
berasal dari buih magma yang terlontar keluar dan cepat membeku
o Cair :
1. Lava : Aliran magma yang sampai
ke permukaan bumi dan suhunya sangat tinggi
2. Lahar : Lumpur panas yang
merupakan campuran lava dnegan air dan bercampur dengan materi-materi
dipermukaan bumi
o Gas :
1.
Gas nitrogen
2.
Gas karbondioksida
3.
Gas karbonmonoksida
Gempa bumi
Gerakan/getaran di permukaan bumi
yang berasal dari lapisan-lapisan bumi
1.
Berdasarkan peristiwa yang
menyebabkan :
o Gempa tektonik : Gempa yang disebabkan gerakan
tektonik berupa retakan/patahan. Terkuat, areal luas
o Gempa vulkanik : Gempa yang terjadi karena letusan
gunung api. Kurang kuat, hanya terasa di daerah sekitar gunung tersebut
o Gempa runtuhan (terban) : Runtuhnya atap gua yang
terdapat dalam litosfer seperti gua kapur, dan terowongan tambang
2.
Berdasarkan bentuk
episentrumnya :
o Gempa linier : Berbentuk garis (linier), gempa
tektonik umumnya gempa linier. Sebab "patahan" sudah tentu merupakan
suatu garis
o Gempa sentral : Berbentuk titik. Gempa vulkanik dan
gempa runtuhan
3.
Berdasarkan letak/kedalaman
hiposentrumnya :
o Gempa dalam : 300-700 km
o Gempa menengah : 100-300 km
o Gempa dangkal : Kurang dari 100 km
4.
Berdasarkan jarak
episentrumnya :
o Gempa dekat (lokal) : Kurang dari 10.000 km
o Gempa jauh : Lebih dari 10.000 km
5.
Istilah yang berkaitan dengan
gempa :
o Seismologi : Ilmu tentang gempa
o Hiposentrum : Pusat gempa di dalam bumi
o Episentrum : Tempat di permukaan bumi/permukaan laut
tepat di atas hiposentrum. "Pusat gempa dipermukaan bumi"
6.
Gelombang gempa :
1. Gelombang longitudinal/gelombang primer : Gelombang gempa yang
dirambatkan dari hiposentrum melalui lipatan litosfer secara menyebar dengan
kecepatan antara 7-14 km per detik. Gelombang yang pertama kali tercatat pada
seismograf
2. Gelombang transversal/gelombang sekunder : Gelombang gempa yang
dirambatkan dari hiposentrum ke segala arah dengan kecepatan 4-7 km per detik
3. Gelombang panjang : Gelombang gempa yang dirambatkan dengan
kecepatan kurang dari 3.5 km/detik dan merupakan gelombang perusak.
Proses Alam Eksogen
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah. Proses perubahan muka bumi dapat berlangsung secara mekanis, biologis, maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi.
Tenaga eksogen bermacam-macam :
1.
Erosi
2.
Sedimentasi
Erosi
Proses pelepasan dan pemindahan
massa batuan secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lain oleh suatu zat
pengangkut yang bergerak di permukaan bumi
1.
Menurut kecepatannya :
o Erosi geologi : Suatu bentuk erosi dimana proses pengahancuran
tanah relatif seimbang dengan proses pembentukannya. Tidak menimbulkan
kerusakan alam
o Erosi yang dipercepat : Erosi dimana proses penghancuran tanah lebih
cepat dibandingkan proses pembentukannya. Mengakibatkan tanah menjadi tidak
subur, sehingga lahan kritis makin meluas
2.
Menurut zat pelarutnya :
o Erosi air : Disebabkan oleh air, baik di dalam tanah,
permukaan maupun sungai. Dibedakan menjadi :
1.
Erosi percikan : Disebabkan percikan air
hujan
2.
Erosi lembar : Terjadi pada lapisan
tanah bagian atas, menyebabkan tanah menjadi tidak subur
3.
Erosi alur : Terjadi pada saat air
mengalir
4.
Erosi parit : Lereng yang terkena erosi
membentuk parit yang cukup dalam
o Erosi
angin (deflasi)
: Disebabkan tenaga angin, biasa terjadi di gurun
o Erosi
es/glasial :
Disebabkan oleh massa es yang bergerak
o Erosi air laur (abrasi) : Disebabkan oleh gelombang laut (erosi
morena)
3.
Bentuk tanah sebagai akibat
erosi :
o Cliff : Pantai terjal & berdinding
curam sebagai akibat abrasi
o Relung : Cekung yang memiliki dinding
cliff
o Dataran
abrasi :
Hamparan wilayah daratan akibat abrasi
o Ngarai : Lembah yang dalam
o Batu
jamur : Batu
yang disebabkan erosi angin
Sedimentasi
Proses pengendapan batuan/tanah
yang dilakukan oleh air, angin, dan es
1.
Digolongkan menjadi 3 jenis
:
o Sedimentasi
fluvial : Proses
pengendapan materi yang diangkut oleh air sepanjang aliran sungai. Bentuk lahan
hasil sedimentasi fluvial :
1.
Delta : Endapan pasir, lumpur,
& kerikil yang terdapat di muara sungai
2.
Bantaran sungai : Daratan yang terdapat di
tengah-tengah badan sungai/pada kelokan dalam sungai sebagai hasil endapan
o Sedimen
eolis (terrestrial)
: Di daerah gurun/pantai
o Sedimen
marin : Proses
pengendapan yang dilakukan oleh gelombang laut yang terdapat di sepanjang
pantai. Bentukan alam dari sedimen marin :
1.
Beach/bisik : Bentukan deposisional
umumnya pada pantai yang landai, terjadi jika swash membawa muatan sedimen
2.
Bar : Gosong pasir di pantai
yang arahnya memanjang sebagai hasil pengerjaan arus laut
3.
Tombolo : Gosong pasor yang
menghubungkan suatu pulau karang dengan pulau utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar