Senin, 01 April 2013

proses terbentuknya muka bumi



Proses Terbentuknya Muka Bumi (Endogen dan Eksogen) – Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun. Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi. Tenaga ini mempunyai sifat merusak permukaan bumi.
Proses Alam Endogen
Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak ternyata berjalan-jalan dengan kecepatan beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan tersebut menyebabkan perubahan relief muka bumi. Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari inti bumi.
Perhatikanlah gambar lapisan bumi dibawah ini.
Keterangan:
  • Lapisan Inti: cairan kental bersuhu di atas 4.500° C dan bertekanan tinggi, mengandung mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife).
  • Lapisan Astenosfer: merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan Magnesium (disebut juga lapisan Sima).
  • Lapisan Litosfer: merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi.
  • Kerak Bumi: padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium dan Aluminium (disebut juga lapisan Sial).
Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas lapisan mantel. Kita juga telah belajar bahwa lapisan mantel mendapat pemanasan terus-menerus dari lapisan Sima. Pemanasan ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan arah vertikal (konveksi) pada lapisan mantel. Akibatnya, arus konveksi ini menumbuk kulit bumi yang terapung di atasnya.
Karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan menujam ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Akibatnya, bagian kulit bumi yang padat dan dingin yang menujam ke bawah akan meleleh dan berubah menjadi magma serta mengeluarkan energi. Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan energi.
Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut:
  • Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme.
  • Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.
  • Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme.
Proses Alam Eksogen
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah. Proses perubahan muka bumi dapat berlangsung secara mekanis, biologis, maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi.




PROSES PERUBAHAN BENTUK MUKA BUMI

Bumi tempat tinggal kita, antara satu tempat dengan tempat yang lain tidaklah sama bentuk kenampakan alamnya. Pada umumnya bumi terdiri atas daratan dan lautan, luas lautan lebih besar daripada luas daratan. Wilayah daratan dengan lautan masing-masing memiliki keanekaragam bentuk yang berbeda-beda. Sebagai contoh, daratan memiliki banyak sekali kenampakan alam misalnya, gurun, pegunungan, gunung, sungai, hutan, dan masih banyak lagi. Kenampakan bentuk muka bumi baik di daratan maupun di lautan dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan bentuk. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan bentuk muka bumi itu? Pertanyaan ini mungkin akan memiliki banyak sekali jawaban dikarenakan banyak sekali cara yang bisa digunakan untuk mendefinisikan bentuk muka bumi. Mendefinisikan bentuk muka bumi akan lebih mudah apabila kita melihat langsung kenampakan bentuk muka bumi yang ada.
Kenampakan permukaan bumi tidak rata/datar seperti permukaan sebuah meja, melainkan berelief-relief.Artinya permukaan bumi itu ada yang tinggi ataupun ada yang rendah bentuknya. Kenampakan permukaan bumi tersebut disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi.Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu tenaga endogen & tenaga eksogen.
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi, sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi.Tenaga endogen meliputi gerak tektonik epirogenetik, gerak tektonik orogenetik, vulkanisme, dan gempa bumi.Sedangkan tenaga eksogen antara lain radiasi matahari, angin, air, gletser, dan organisme.Akibat adanya tenaga tersebut permukaan bumi tidaklah sama ada yang berupa pegunungan, dataran tinggi dan dataran rendah.Perbedaan tinggi rendah permukan bumi disebut relief.


Proses Alam Endogen

Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak ternyata berjalan-jalan dengan kecepatan beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan tersebut menyebabkan perubahan relief muka bumi. Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari inti bumi.


Perhatikanlah gambar lapisan bumi dibawah ini.
Keterangan:
  • Lapisan Inti: cairan kental bersuhu di atas 4.500° C dan bertekanan tinggi, mengandung mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife).
  • Lapisan Astenosfer: merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan Magnesium (disebut juga lapisan Sima).
  • Lapisan Litosfer: merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi.
  • Kerak Bumi: padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium dan Aluminium (disebut juga lapisan Sial).
Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas lapisan mantel. Kita juga telah belajar bahwa lapisan mantel mendapat pemanasan terus-menerus dari lapisan Sima. Pemanasan ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan arah vertikal (konveksi) pada lapisan mantel. Akibatnya, arus konveksi ini menumbuk kulit bumi yang terapung di atasnya.
Karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan menujam ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Akibatnya, bagian kulit bumi yang padat dan dingin yang menujam ke bawah akan meleleh dan berubah menjadi magma serta mengeluarkan energi. Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan energi.
Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut:
  • Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme.
  • Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.
  • Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme.

Tenaga endogen terdiri dari :

1.      Tektonisme
2.      Vulkanisme
3.      Seisme (gempa bumi)

Tektonisme
Adalah perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan tenaga endogen dengan arah horisontal dan vertical.
A. Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan orogenesa
1. Epirogenesa
Adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat lambat serta meliputi wilayah yang sangat luas. Epirogenesa dibagi menjadi dua yaitu
Epirogenesa positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami kenaikan

http://zahrosofie.files.wordpress.com/2011/01/epirogenesa-positif1.jpg

               
Epirogenesa negatif yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami penurunan.

http://zahrosofie.files.wordpress.com/2011/01/epirogenesa-negatif1.jpg

2. Orogenesa
Adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit seperti pembentukan deretan sirkum pasifik.


B. Proses Tektonisme Berdasarkan Bentuknya

1.Lipatan

Terjadi akibat tanaga endogen yang mendatar dan bersifat liat ( plastis ) sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat diatas disebut punggung lipatan ( antiklinal ) dan yang terlipat ke bawah disebut lembah lipatan ( sinklinal ).

Jenis-jenis lipatan
Lipatan tegak ( symmetrical folds ), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
Lipatan miring ( asymmetrical fold ), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama
Lipatan menutup ( recumbent folds ), terjadi karena tenaga tengensial saja yang bekerja.
Lipatan rebah ( overtuned folds ), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah
Sesar sungkup ( overthrust ), terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjang kerak bumi


2. Patahan

Terjadi karena tenada endogen yang relative cepat, baik secara vertical maupun horizontal. Ada beberapa jenis patahan yaitu :
Tanah naik ( horst ) yaitu daratan yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya. Horst terjadi akibat gerak tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah tau lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
Tanah turun ( graben atau slenk ) yaitu kenampakan daratan yang letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya. Graben terjadi karena tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.
Sesar yaitu patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang bergetar.
Blok mountain yaitu kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan. Blok mountain terjadi akibat tenaga endogen yang berbentuk retakan-retakan di suatu daerah.


Akibat dari patahan dan lipatan dapat membentuk keragam muka bumi antara lain :
1.Pegunungan adalah kumpulan dari gunung-gunung yang membentuk permukaan bumi seolah-olah bergelombang.dengan lembah dan lekukan di antara gunung-gunung tersebut. Contoh dua deretan pegunungan di Indonesia, yaitu :
Sirkum Pasifik, yang melalui Sulawesi, Maluku, Papua dan Halmahera
Sirkum Mediterania yang melalui Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Solor, Alor, Weter, Damar, Nila, Seua, Manuk, Kepulauan Banda dan berakhir di Pulau Ambon

2. Dataran tinggi adalah daerah datar yang berada pada ketinggian di atas 700m. Dataran ini bisa terbentuk dari daratan rendah yang mengalami pengangkatan dengan bentuk datar


3. Plato atau plateau adalah permukaan bumi yang berupa dataran tinggi dengan bagian atas relative rata dan telah mengalami erosi.

4. Depresi adalah bagian permukaan bumi yang mengalami penurunan.Bentuk depresi yang memanjang disebut slenk, sedangkan yang membulat disebut basin. Misalnya depresi Jawa Tengah.


5. Palung laut adalah bagian luar bumi yang terdapat di dasar laut dengan kedalaman lebih dari 5000 meter. Bentuknya memanjang dan sempit sebagai akibat dari proses penenggelaman terus-menerus. Seperti palung laut Mindanau.

6. Lubuk laut adalah bagian luar bumi yang terdapat di dasar laut yang membulat dengan kedalaman lebih dari 5000 meter. Misalnya Lubuk Laut Sulu.

7. Punggung laut adalah suatu bukit di dasar laut, sebagian dari punggung laut ada juga yang muncul ke permukaan air laut. Seperti Punggung Laut Sibolga.

8. Ambang laut adalah pembatas pada dasar laut yang memisahkan dua laut dalam. Misalnya Selat Gilbatar.

9. Shelf adalah bagian laut yang dalamnya kurang dari 200 meter. Misalnya Shelf Laut Jawa


Vulkanisme 

Peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung berapi & pergerakan magma dari dalam perut bumi ke permukaan

Terdiri dari 2 macam :
 
1. Intrusi magma : Aktivitas magma yang tidak sampai ke permukaan bumi. Akibatnya :

1.         Batolit, dapur magma yang luasnya lebih dari 100 km2
2.         Lakolit, magma yang menyusup diantara 2 lapisan batuan yang menyebabkan  lapisan batuan di atasnya terangkay sehingga cembung, sedangkan alasnya rata
3.         Sill, lapisan magma tipis yang menyusup di antara batuan lapisan, bentuknya pipih
4.         Intrusi korok (gang), magma yang menyusup menerobos lapisan batuan
5.         Apofisis, semacam intrusi korok, namun lebih kecil, merupakan cabang dari gang
6.         Diatrema, magma (batuan) yang mengisi pipa letusan (pipa kawah)

2.    Ekstrusi magma : Aktivitas magma yang sampai ke permukaan bumi, menghasilkan                                           gunung api menghasilkan erupsi.

Berdasarkan dari bentuknya :

o     Erupsi sentral : Gerakan magma yang keluar dari sebuah saluran magma. Menghasilkan bermacam-macam bentuk gunung api yaitu :

1.         Gunung api perisai : Erupsi bersifat efusif, bahan yang dikeluarkan hanya berwujud cair. Hanya cembung sedikit halnya perisai. Contoh : G. Kilauea, G. Maunaloa
2.         Gunung api maar : Erupsinya bersifat eksplosif, bahan yang dikeluarkan relatif sedikit, karena sumber magma dangkal & sempit. Berbentuk seperti cekungan dengan tanggul di sekitarnya. Contoh : Danau kelakah di lereng gunung lamongan
3.         Gunung api strato : Akibat erupsi yang bersifat campuran antara eksplosif dan efusif yang bergantian secara terus-menerus

o     Erupsi linier : Erupsi yang terjadi pada lubang yang berbentuk celah memanjang. Contoh: Erupsi gunung api laki di pulau Eslandia
o     Erupsi areal : Erupsi yang terjadi melalui lubang yang besar karena dapur magma letaknya dekat sekali ke permukaan bumi.

       Berdasarkan kekuatannya :

-  Erupsi efusif : Proses erupsi gunung api yang berupa ledakan lemah
-  Erupsi eksplosif : Erupsi gunung api yang berupa ledakan kuat

Faktor yang dapat mempengaruhi tipe letusan gunung api :

o     Derajat kekentalan magma
o     Tekanan gas magnetik
o     Kedalaman dapur magma

Jenis tipe letusan gunung api :

o   Tipe hawaii : Lavanya cairan encer, tekanan gas dan dapur magmanya sangat dangkal. Berbentuk perisai
o   Tipe stromboli : Lavanya cairan encer, tekanan gasnya sedang. Letusan terjadi berupa semburan gas yang membawa magma dengan disertai bom dan lapili. Co : G. Stromboli
o   Tipe merapi : Lavanya kental, sumber magma sangat dangkal, tekanannya gasnya rendah

Penyebab gunung api meletus : Tekanan di bawah tanah bertambah hingga memaksa magma naik dan keluar melalui retakan pada permukaan bumi. Magma yang memancar melalui permukaan bersama batu, debu, dan gas disebut lava

Tanda gunung api akan meletus :
o     Suhu sekitar kawah naik
o     Sumber air banyak yang mengering
o     Sering terjadi gempa vulkanik
o     Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung

Menurut wujudnya, material yang dikeluarkan oleh letusan gunung api :
o     Padat (eflata) :
1.    Bom : Eflata yang berukuran besar
2.    Lapili : Eflata dengan ukuran kecil seperti kerikil
3.    Pasir vulkanik : Eflata sebesar batuan pasir
4.    Abu vulkanik : Eflata halus berupa debu yang dapat terbang sampai      ratusan km
5.    Batu apung : Batuan porous (berongga) berasal dari buih magma yang terlontar keluar dan cepat membeku


o     Cair :
1.    Lava : Aliran magma yang sampai ke permukaan bumi dan suhunya sangat tinggi
2.    Lahar : Lumpur panas yang merupakan campuran lava dnegan air dan bercampur dengan materi-materi dipermukaan bumi


o     Gas :
1.    Gas nitrogen
2.    Gas karbondioksida
3.    Gas karbonmonoksida






Gempa bumi 

Gerakan/getaran di permukaan bumi yang berasal dari lapisan-lapisan bumi

1.          Berdasarkan peristiwa yang menyebabkan :
o   Gempa tektonik : Gempa yang disebabkan gerakan tektonik berupa retakan/patahan. Terkuat, areal luas
o   Gempa vulkanik : Gempa yang terjadi karena letusan gunung api. Kurang kuat, hanya terasa di daerah sekitar gunung tersebut
o   Gempa runtuhan (terban) : Runtuhnya atap gua yang terdapat dalam litosfer seperti gua kapur, dan terowongan tambang

2.          Berdasarkan bentuk episentrumnya :
o   Gempa linier : Berbentuk garis (linier), gempa tektonik umumnya gempa linier. Sebab "patahan" sudah tentu merupakan suatu garis
o   Gempa sentral : Berbentuk titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan

3.          Berdasarkan letak/kedalaman hiposentrumnya :
o   Gempa dalam : 300-700 km
o   Gempa menengah : 100-300 km
o   Gempa dangkal : Kurang dari 100 km

4.          Berdasarkan jarak episentrumnya :
o   Gempa dekat (lokal) : Kurang dari 10.000 km
o   Gempa jauh : Lebih dari 10.000 km

5.          Istilah yang berkaitan dengan gempa :
o   Seismologi : Ilmu tentang gempa
o   Hiposentrum : Pusat gempa di dalam bumi
o   Episentrum : Tempat di permukaan bumi/permukaan laut tepat di atas hiposentrum. "Pusat gempa dipermukaan bumi"

6.        Gelombang gempa :
1.    Gelombang longitudinal/gelombang primer : Gelombang gempa yang dirambatkan dari hiposentrum melalui lipatan litosfer secara menyebar dengan kecepatan antara 7-14 km per detik. Gelombang yang pertama kali tercatat pada seismograf
2.    Gelombang transversal/gelombang sekunder : Gelombang gempa yang dirambatkan dari hiposentrum ke segala arah dengan kecepatan 4-7 km per detik
3.    Gelombang panjang : Gelombang gempa yang dirambatkan dengan kecepatan kurang dari 3.5 km/detik dan merupakan gelombang perusak.


Proses Alam Eksogen

Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah. Proses perubahan muka bumi dapat berlangsung secara mekanis, biologis, maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi.
Tenaga eksogen bermacam-macam :
1.      Erosi
2.      Sedimentasi



Erosi 

Proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang bergerak di permukaan bumi

1.      Menurut kecepatannya :
o    Erosi geologi : Suatu bentuk erosi dimana proses pengahancuran tanah relatif seimbang dengan proses pembentukannya. Tidak menimbulkan kerusakan alam
o    Erosi yang dipercepat : Erosi dimana proses penghancuran tanah lebih cepat dibandingkan proses pembentukannya. Mengakibatkan tanah menjadi tidak subur, sehingga lahan kritis makin meluas
2.      Menurut zat pelarutnya :
o    Erosi air : Disebabkan oleh air, baik di dalam tanah, permukaan maupun sungai. Dibedakan menjadi :
1.      Erosi percikan : Disebabkan percikan air hujan
2.      Erosi lembar : Terjadi pada lapisan tanah bagian atas, menyebabkan tanah menjadi tidak subur
3.      Erosi alur : Terjadi pada saat air mengalir
4.      Erosi parit : Lereng yang terkena erosi membentuk parit yang cukup dalam
o    Erosi angin (deflasi) : Disebabkan tenaga angin, biasa terjadi di gurun
o    Erosi es/glasial : Disebabkan oleh massa es yang bergerak
o    Erosi air laur (abrasi) : Disebabkan oleh gelombang laut (erosi morena)
3.      Bentuk tanah sebagai akibat erosi :
o    Cliff : Pantai terjal & berdinding curam sebagai akibat abrasi
o    Relung : Cekung yang memiliki dinding cliff
o    Dataran abrasi : Hamparan wilayah daratan akibat abrasi
o    Ngarai : Lembah yang dalam
o    Batu jamur : Batu yang disebabkan erosi angin





Sedimentasi 
Proses pengendapan batuan/tanah yang dilakukan oleh air, angin, dan es

1.      Digolongkan menjadi 3 jenis :
o    Sedimentasi fluvial : Proses pengendapan materi yang diangkut oleh air sepanjang aliran sungai. Bentuk lahan hasil sedimentasi fluvial :
1.      Delta : Endapan pasir, lumpur, & kerikil yang terdapat di muara sungai
2.      Bantaran sungai : Daratan yang terdapat di tengah-tengah badan sungai/pada kelokan dalam sungai sebagai hasil endapan
o    Sedimen eolis (terrestrial) : Di daerah gurun/pantai
o    Sedimen marin : Proses pengendapan yang dilakukan oleh gelombang laut yang terdapat di sepanjang pantai. Bentukan alam dari sedimen marin :
1.      Beach/bisik : Bentukan deposisional umumnya pada pantai yang landai, terjadi jika swash membawa muatan sedimen
2.      Bar : Gosong pasir di pantai yang arahnya memanjang sebagai hasil pengerjaan arus laut
3.      Tombolo : Gosong pasor yang menghubungkan suatu pulau karang dengan pulau utama





Tidak ada komentar: